Senin, 16 Maret 2009

Tungro

Tungro adalah penyakit virus pada padi yang biasanya terjadi pada tahap pertumbuhan vegetatif dan menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan berkurangnya jumlah anakan. Pelepah dan helaian daun memendek dan daun yang terserang berwarna kuning-orange sampai kuning. Daun muda sering berlurik atau strip berwarna putih sampai hijau pucat dengan panjang berbeda sejajar dengan tulang daun. Gejala terjadi mulai dari ujung daun yang lebih tua. Daun menguning menipis bila daun yang lebih tua terinfeksi.

Tungro adalah satu dari penyakit padi yang paling merusak di benua Asia di daerah yang dilalui garis khatulistiwa yaitu Asia Tenggara dan Asia Selatan. Epidemik penyakit ini telah terjadi sejak pertengahan tahun 1960an. Malai yang terserang jarang menghasilkan gabah, menjadi pendek dan steril atau hanya sebagian yang berisi dengan gabah yang berubah warna. Pembungaan tanaman sakit tertunda dan pembentukan malai sering tidak sempurna.

Penyakit tungro disebabkan oleh dua bentuk partikel virus tungro yang berasosiasi yakni virus batang (rice tungro bacilliform virus = RTBV) yang berukuran panjang 100 - 300 nano meter (nano meter = satu per sejuta mili meter) dan lebarnya 30 - 35 nano meter, sedangkan virus tungro bulat bergaris tengah 30 nano meter. dan virus bentuk bulat (rice tungro spherical virus = RTSV) (Hibino et al., 1978). Kedua bentuk virus tersebut terutama ditularkan oleh wereng hijau Nephotettix virescens Distant secara semi persisten. Wereng hijau yang telah makan (acquisition feeding) pada tanaman sakit mampu meyebarkan (vector) virus tungro selama 3-6 hari. Virus tungro mempunyai variasi strain yang tinggi antar daerah endemik, baik dari ciri-ciri fisik, molekuler, maupun virulensinya.
Apabila kedua virus menginfeksi tanaman padi, gejala yang ditimbulkan khas tungro adalah kerdil, kuning jingga dan adanya bercak coklat karat. Tidak seperti virus tungro bulat yang tidak tampak efeknya, virus tungro batang dapat menimbulkan gejala khas tungro, tapi lebih ringan. Hal ini berkaitan erat dengan fungsi masing-masing virus dala ekosistem penyakit tungro padi. Walaupun virus tungro bulat tidak menimbulkan gejala penyakit, tetapi sangat penting pada peranannya dalam penularan oleh vektor. Tanpa adanya virus ini penyakit tungro tidak tersebar. Akan tetapi karena sifat virus ini tidak mudah terdeteksi, maka seringkali tanaman terinfeksi tidak teramati. Itulah sebabnya pada saat awal, serangan penyakit tungro tidak tampak.

Daftar Pustaka
Hibino, H., Roechan, and S. Sudarisman. 1978. Association of two types of virus particles with penyakit habang (tungro disease) of rice in Indonesia. Phytopatology. 68 : 1412 – 1416.
Jahn,G. 2006. Tungro. IRRI Rice Knowladge Bank. Jakarta.
Direktorat Jendral Tanaman Pangan. 2008. Penyakit Tungro Pada Padi. http://ditjentan.deptan.go.id diakses pada tanggal 13 Maret 2009. Banjarmasin.

Tidak ada komentar: